Senin, 30 Maret 2015

laporan praktikum




PENGAJIRAN KELAPA SAWIT
(Laporan Praktikum Mata Kuliah Budidaya Tanaman Kelapa Sawit)

OLEH                   
KELOMPOK        :  1 (SATU
NAMA                   : DEBI SETYAWAN
                                 NURLINA
                                 ANGGRAINI
                                 MEGI
                                 DEFRI
                                



 














PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN
PDD POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI
BANYUASIN
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pengajiran merupakan suatu langkah lanjutan dalam pembukaan lahan pada suatu area yang akan di usahakan atau  di tanam dengan tanaman perkebunan /kehutanan.dengan adanya pengajiran makan akan di peroleh barisan tanaman lurus pada lahan –lahan datar atau agak miring dan barisan kontur pada lahan yang bergelombang atau berbukit

Dalam pengajiran terdapat banyak cara dan teknik berdasarkan jenis komodti yang akan ditanam dan jarak tanam tertentu.   Dalam sistem pertanian yang baik dan benar, jarak tanam sangat penting diperhatikan dan dilaksanakan dilapangan, jarak tanam sangat berkaitan dengan hasil produksi tanaman . Cara untuk mengatur jarak tanam agar rapi,lurus dan teratur adalah dengan menggunakan cara mengajir , dan tempat yang yang diletakkan ajir ini yang akan dilobang dan digunakan untuk tempat tanam tanaman. Pengajiran adalah langkah  lanjutan dalam pembukaan lahan pada suatu areal yang akan diusahakan/ ditanam dengan tanaman perkebunan/kehutanan
  Manfaat pengajiran sangatlah banyak dan berpngaruh terhadap petani, dan ada kaitannya dengan hasil.  Kerapatan tanaman merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami.Pengajiran ada dasarnya pemancangan untuk meluruskan dan mengatur  ketentuan jarak tanaman, maka pengajiran perlu dilakukan.
Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh kekurangan cahaya matahari serta mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur , maka pengaturan arah barisan tanam Kelapa Sawit sangat penting agar penggunaan cahaya matahari seefektif mungkin bagi setiap tanaman
            Kerapatan tanaman merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami.Pengajiran ada dasarnya pemancangan untuk meluruskan dan mengatur  ketentuan jarak tanaman sebagai berikut :
 A. Pada areal lahan yang relatif datar / landai (kemiringan antara 00 80) jarak tanam adalah 7 m x 3 m (= 476 lubang/hektar) berbentuk barisan lurus mengikuti arah Timur Barat berjarak 7 m dan arah Utara Selatan berjarak 3 m
B. Pada areal lahan bergelombang atau berbukit (kemiringan 8% 15%) jarak tanam 8 m x 2, 5 m (=500 lubang/ha) pada terasteras yang diatur bersambung setiap 1,25 m
Bahan ajir dapat menggunakan potongan bambu tipis dengan ukuran 20 cm – 30 cm. Pada setiap titik pemancangan ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk tanaman.Susunan penanaman dan jarak tanam akan menentukan kerapatan tanaman. Susunan penanaman dapat berbentuk bujur sangkar, jajaran genjang atau segitiga sama sisi. Pengajiran perlu dilakukan dalam penanaman tanaman perkebunan, dalam pengajiran ajir induk tidak boleh dicabut sebelum pembuatan lubang dan pengajiran kedua selesai. Jarak ajir induk merupakan kelipatan jarak tanamnya dan disesuaikan dengan ukuran yang telah dibuat. Ajir induk sangatpenting untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai dibuat.        

 Dalam pelaksanaan penanaman tanaman  perkebunan diperlukan berbagai langkah yang dilakukan secara sistematis mulai dari pembukaan lahan sampai dengan penanaman. Lahan tempat tumbuh tanaman karet harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan hasil tebas tebang, sehingga jadwal pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman.

1.2 Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui tehnik pengajiran yang benar
2.      Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan mengajir





BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan
1.      Kayu / bambu
2.      Tali rapia
3.      Platizer plastik
4.      Meteran
5.      spidol

v  Tempat
Praktikum ini dilakukan di balai penelitian sumbawa
v  Waktu

2.2 Cara Kerja
1.      Siapkan alat yang diperlukan
2.      Ukur platizer plastikper  90 cm dan di beri tanda menggunakan spidol
3.      Letakan titik awal pemancangan
4.      Ukur jarak tanam awal tersebut dengan jarak 90 cm x 90 cm x 90 cm
5.      Tarik platizer plastik yang telah di sesuaikan jaraknya
6.      Pasang ajir pada titik – titik yang telah di tandai pada platizer plastik




BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan
      Pengukuran ajir                                       Penandaan ajir per 90 cm
  
Pemancangan tali ajir                                      pemasangan ajir induk


 





    Pemasangan ajier


Hasil Pengajiran Dari atas
Text Box: Pada pengajiran ini menggunakan pola tanam segitiga sama sisi dengan ukuran 90 cm x 90 cm x 90 cm 
Yang di mulai dari ajir pertama dengan jarak 90 cm dengan ajir ke 2 dan di antara ajir pertama dan ajir ke 2 di di tengan – tengah di beri ajir dengan jarak 45 cm ke ajir pertama dan 45 cm ke ajir ke 2,ajir ini dinamakan ajir palsu dak tidak akan di tanami. Ajir palsu hanya untuk mendapatkan garis lurus pada shaf ke 2  pada baris ke 2.
Text Box: 45 cmText Box: 90 cmText Box: 90 cmText Box: 90 cmText Box: 90 cmText Box: 90 cm

3.2 Pembahasan
Pengajiran merupakan kegiatan pengaturan penanaman pada suatu perkebunan setelah pembersihan lahan dan sebelum penanaman. Kegiatan pengajiran dilakukan untuk mempermudah dalam teknis penanaman tanaman perkebunan. Karena penanaman tanaman biasanya dalam jumlah yang cukup besar sehingga untuk membuat jarak  antar tanaman tetap rapi, mempermudah  pengamatan, pemeliharaan, jalan ransportasi produksi, bahan alat dan memudahkan dalam hal pemanenan produk.
 Teknik pengajiran dilakukan dengan menggunakan ajir induk dan ajir sekunder. Ajir induk dilakukan sebagai acuan utama untuk mendapatkan patokan garis lurus yang diletakkan pada daerah yang strategis biasnya pada titik tertinggi areal, sehingga terlihat dari berbagai arah dan mempermudah peletakan dan pengukuran ajir selanjutnya. Penanaman atau pembuatan ajir dilakukan dengan menghadap arah U-S untuk efektifitas cahaya matahari. Pengajiran induk akan membuat petakan-petakan yang selanjutnya untuk memudahkan alam membuat ajir sekunder. Untuk mempermudah dalam melihat ajir induk maka ajir induk di beri tanda khusus dengan memberi warna yang menyolok contohnya warna merah. Dengan warna yang menyolok akan mempermudah para pekerja untuk melaksanakan langkah pemb uatan ajir sekunder selanjutnya.
Ajir sekunder  dengan menggunakan kayu atau ranting-ranting kecil. pembuatan ajir sekunder biasanya untuk ukuran petakan yang lebih kecil.  Pembuatan sekunder biasanya  di lakukan untuk lansung dalam bentuk ukuran yang akhirnya ditemukan jarak antar tanaman.
Teknik pengajiran ini dilakukan oleh beberapa orang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kontrol penglihatan mata pengamat, apabila dilakukan oleh banyak orang maka akan memperkeruh suasana pekerjaan karena terdapat lebih dari satu komando yang akan memberikan pengarahan arah, sehingga dapat membuat pengajiran menjadi tidak lurus dari satu atau beberapa arah mata angin. Apabila hal ini terlah terjadi, maka akan didapatkan sistem pertanaman yang tidak rapi dan dapat menghambat proses pengamatan, managemen, produksi, perawatan, dan juga transpor panen.

Pengajiran sangat penting dilakukan dalam pembukaan lahan, tujuan atau fungsi pengajiran ini yakni untuk mendapatkan tanaman yang rapi, barisan yang rapi lurus. Baik pada lahan datar atau pun miring. Inilah cara yang dilakukan agar memudahkan penanaman dalam area yang miring dan tidak rata. Dengan adanya ajir,maka tanaman akan dibuat lurus dengan 1 titik Ajir Induk.Mempermudah kita dalam merawat tanaman, mengatur cahaya yang masuk apakah sudah cukup/atau akan saling terlindungi karena daun atau tajuk tanaman sudah bertemu .
            Ajir induk sangatlah  penting sebagai titik atau patokan ke segala arah ajir. Ajir induk  untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai dibuat. Ajir induk pada umumnya diletakkan pada posisi yang selalu terlihat biarpun kita memandang dari arah yang berlawanan atau berbeda , sebut saja kita memandang pada daerah yang rendah. Ajir induk dibuat tinggi dan diberi warna pada ujung ajir . Fungsinya adalah untuk memudahkan kita dalam pengukuran dan penglihatan dari jarak jauh .Warna ujung ajir induk ini biasanya warna merah yang cas, dan dicat dengan
Cat minyak , sehingga ketika ajir terkena sinar matahari maka cat akan Nampak cas/jelas. sehingga ajir akan Nampak jelas.
            Pengajiran harus  dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun yang tertinggi, sehingga mempermudah dalam meluruskan ajir ke segala arah. Pengajiran pada perkebunan sangat penting karena berkaitan dengan penyinaran, kebutuhan dan perbutan unsure hara tanaman. Jelas saja apabila kita tidak mengatur jarak tanam, maka kita akan rugi.Misalnya apabila kita membuat tanaman terlalu rapat, maka terjadi persaingan unsur hara yang tingi antar tanaman yang sama . apalagi ketika akar pada tanaman sudah bertemu. Tajuk pada tanaman akan bertemu, apalagi tanamanya adalah jenis tanaman yang tipe kembang kesampin, dengan contoh Tanaman Kakao.
            Apabila kita membuat terlalu renggang, maka kita juga akan mengalami kesulitan . Misalnya, apabila terlalu renggang , maka kita akan kesulitan menghadapi pertumbuhan gulma akibat tanaman yang terlalu renggang. Gulma bertumbuh dengan cepat karena tidak ada tanamannya pada gang antar tanaman tersebut. Kita juga akan mengalami kesulitan dalam memanen, memupuk dan melakukan perawatan lainnya.
            Jadi, intinya kita harus  mengikuti sesuai dengan prsoedur  dan aturan yang telah ada, misalnya jarak tanam tadi . Karena, tidak semua tanaman, yang jarak tanamnya sama , demikian pula perawatan dan lain sebagainya.












 BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

1.      Pengajiran dilakukan untuk mendapatkan pertanaman kelapa sawit yang lurus terlihat dari berbagai sudut mata angin sehingga akan mempermudah proses pengamatan, perawatan, tansportasi, dan pemanenan.
2.      Teknik pengajiran dilakukan dengan ajir yang terdiri dari ajir utama dan ajir sekunder.
3. pengajiran sangat penting dan syarat untuk melakukan penanaman tanaman perkebunan, apalagi menanam dalam skala yang luas.
4. Kerapatan tanaman merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami.Pengajiran ada dasarnya pemancangan untuk meluruskan dan mengatur  ketentuan jarak tanaman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar