PENGAJIRAN
KELAPA SAWIT
(Laporan Praktikum Mata Kuliah Budidaya
Tanaman Kelapa Sawit)
OLEH
KELOMPOK : 1 (SATU
NAMA
: DEBI SETYAWAN
NURLINA
ANGGRAINI
MEGI
DEFRI
PROGRAM
STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN
PDD
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
AKADEMI
KOMUNITAS NEGERI
BANYUASIN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengajiran merupakan
suatu langkah lanjutan dalam pembukaan lahan pada suatu area yang akan di
usahakan atau di tanam dengan tanaman
perkebunan /kehutanan.dengan adanya pengajiran makan akan di peroleh barisan
tanaman lurus pada lahan –lahan datar atau agak miring dan barisan kontur pada
lahan yang bergelombang atau berbukit
Dalam pengajiran terdapat banyak cara dan teknik
berdasarkan jenis komodti yang akan ditanam dan jarak tanam tertentu. Dalam sistem pertanian yang baik dan benar, jarak tanam sangat
penting diperhatikan dan dilaksanakan dilapangan, jarak tanam sangat berkaitan
dengan hasil produksi tanaman . Cara untuk mengatur jarak tanam agar rapi,lurus
dan teratur adalah dengan menggunakan cara mengajir , dan tempat yang yang
diletakkan ajir ini yang akan dilobang dan digunakan untuk tempat tanam
tanaman. Pengajiran adalah langkah lanjutan dalam pembukaan lahan pada
suatu areal yang akan diusahakan/ ditanam dengan tanaman perkebunan/kehutanan
Manfaat pengajiran sangatlah banyak dan berpngaruh terhadap petani, dan ada
kaitannya dengan hasil. Kerapatan tanaman merupakan salah satu factor
yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus
disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami.Pengajiran ada
dasarnya pemancangan untuk meluruskan dan mengatur ketentuan jarak
tanaman, maka pengajiran perlu dilakukan.
Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh
kekurangan cahaya matahari serta mendapatkan letak dan barisan tanaman yang
teratur , maka pengaturan arah barisan tanam Kelapa Sawit sangat penting agar
penggunaan cahaya matahari seefektif mungkin bagi setiap tanaman
Kerapatan tanaman merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat
produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan
topografi areal yang akan kita tanami.Pengajiran ada dasarnya pemancangan untuk
meluruskan dan mengatur ketentuan jarak tanaman sebagai berikut :
A. Pada areal lahan yang relatif datar / landai
(kemiringan antara 00 ‐ 80) jarak
tanam adalah 7 m x 3 m (= 476 lubang/hektar) berbentuk barisan lurus mengikuti
arah Timur ‐ Barat berjarak 7 m dan arah Utara ‐ Selatan berjarak 3 m
B. Pada areal lahan bergelombang atau berbukit
(kemiringan 8% ‐ 15%) jarak
tanam 8 m x 2, 5 m (=500 lubang/ha) pada teras‐teras yang
diatur bersambung setiap 1,25 m
Bahan ajir dapat menggunakan
potongan bambu tipis dengan ukuran 20 cm – 30 cm. Pada setiap titik pemancangan
ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk tanaman.Susunan
penanaman dan jarak tanam akan menentukan kerapatan tanaman. Susunan penanaman
dapat berbentuk bujur sangkar, jajaran genjang atau segitiga sama sisi.
Pengajiran perlu dilakukan dalam penanaman tanaman perkebunan, dalam pengajiran
ajir induk tidak boleh dicabut sebelum pembuatan lubang dan pengajiran kedua
selesai. Jarak ajir induk merupakan kelipatan jarak tanamnya dan disesuaikan
dengan ukuran yang telah dibuat. Ajir induk sangatpenting untuk meluruskan
kembali setelah lubang selesai
dibuat.
Dalam pelaksanaan penanaman tanaman
perkebunan diperlukan berbagai langkah yang dilakukan secara sistematis
mulai dari pembukaan lahan sampai dengan penanaman. Lahan tempat tumbuh tanaman
karet harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan hasil tebas tebang, sehingga jadwal
pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman.
1.2 Tujuan Praktikum
1.
Untuk mengetahui tehnik pengajiran yang benar
2.
Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan mengajir
BAB II
METODOLOGI
PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
1. Kayu / bambu
2. Tali rapia
3. Platizer
plastik
4. Meteran
5. spidol
v Tempat
Praktikum ini dilakukan di balai
penelitian sumbawa
v Waktu
2.2 Cara Kerja
1.
Siapkan alat yang diperlukan
2.
Ukur platizer plastikper 90 cm dan di beri tanda menggunakan spidol
3.
Letakan titik awal pemancangan
4.
Ukur jarak tanam awal tersebut dengan jarak 90 cm x 90
cm x 90 cm
5.
Tarik platizer plastik yang telah di sesuaikan
jaraknya
6.
Pasang ajir pada titik – titik yang telah di tandai
pada platizer plastik
BAB III
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Pengukuran ajir Penandaan ajir per 90 cm
Pemancangan
tali ajir pemasangan ajir induk
Pemasangan ajier
Hasil
Pengajiran Dari atas
3.2 Pembahasan
Pengajiran merupakan kegiatan
pengaturan penanaman pada suatu perkebunan setelah pembersihan lahan dan
sebelum penanaman. Kegiatan pengajiran dilakukan untuk mempermudah dalam teknis
penanaman tanaman perkebunan. Karena penanaman tanaman biasanya dalam jumlah
yang cukup besar sehingga untuk membuat jarak antar tanaman tetap rapi,
mempermudah pengamatan, pemeliharaan, jalan ransportasi produksi, bahan
alat dan memudahkan dalam hal pemanenan produk.
Teknik pengajiran dilakukan dengan menggunakan ajir induk dan ajir
sekunder. Ajir induk dilakukan sebagai acuan utama untuk mendapatkan patokan
garis lurus yang diletakkan pada daerah yang strategis biasnya pada titik
tertinggi areal, sehingga terlihat dari berbagai arah dan mempermudah peletakan
dan pengukuran ajir selanjutnya. Penanaman atau pembuatan ajir dilakukan dengan
menghadap arah U-S untuk efektifitas cahaya matahari. Pengajiran induk akan
membuat petakan-petakan yang selanjutnya untuk memudahkan alam membuat ajir
sekunder. Untuk mempermudah dalam melihat ajir induk maka ajir induk di beri
tanda khusus dengan memberi warna yang menyolok contohnya warna merah. Dengan
warna yang menyolok akan mempermudah para pekerja untuk melaksanakan langkah
pemb uatan ajir sekunder selanjutnya.
Ajir sekunder dengan menggunakan kayu atau ranting-ranting kecil.
pembuatan ajir sekunder biasanya untuk ukuran petakan yang lebih kecil.
Pembuatan sekunder biasanya di lakukan untuk lansung dalam bentuk ukuran
yang akhirnya ditemukan jarak antar tanaman.
Teknik pengajiran ini dilakukan oleh beberapa orang. Hal ini dilakukan
untuk menjaga kontrol penglihatan mata pengamat, apabila dilakukan oleh banyak
orang maka akan memperkeruh suasana pekerjaan karena terdapat lebih dari satu
komando yang akan memberikan pengarahan arah, sehingga dapat membuat pengajiran
menjadi tidak lurus dari satu atau beberapa arah mata angin. Apabila hal ini
terlah terjadi, maka akan didapatkan sistem pertanaman yang tidak rapi dan
dapat menghambat proses pengamatan, managemen, produksi, perawatan, dan juga
transpor panen.
Pengajiran sangat penting dilakukan
dalam pembukaan lahan, tujuan atau fungsi pengajiran ini yakni untuk
mendapatkan tanaman yang rapi, barisan yang rapi lurus. Baik pada lahan datar
atau pun miring. Inilah cara yang dilakukan agar memudahkan penanaman dalam
area yang miring dan tidak rata. Dengan adanya ajir,maka tanaman akan dibuat
lurus dengan 1 titik Ajir Induk.Mempermudah kita dalam merawat tanaman,
mengatur cahaya yang masuk apakah sudah cukup/atau akan saling terlindungi
karena daun atau tajuk tanaman sudah bertemu .
Ajir induk sangatlah penting sebagai titik atau patokan ke segala arah
ajir. Ajir induk untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai dibuat.
Ajir induk pada umumnya diletakkan pada posisi yang selalu terlihat biarpun
kita memandang dari arah yang berlawanan atau berbeda , sebut saja kita
memandang pada daerah yang rendah. Ajir induk dibuat tinggi dan diberi warna
pada ujung ajir . Fungsinya adalah untuk memudahkan kita dalam pengukuran dan
penglihatan dari jarak jauh .Warna ujung ajir induk ini biasanya warna merah
yang cas, dan dicat dengan
Cat minyak , sehingga ketika ajir terkena sinar
matahari maka cat akan Nampak cas/jelas. sehingga ajir akan Nampak jelas.
Pengajiran harus dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun yang
tertinggi, sehingga mempermudah dalam meluruskan ajir ke segala arah.
Pengajiran pada perkebunan sangat penting karena berkaitan dengan penyinaran,
kebutuhan dan perbutan unsure hara tanaman. Jelas saja apabila kita tidak
mengatur jarak tanam, maka kita akan rugi.Misalnya apabila kita membuat tanaman
terlalu rapat, maka terjadi persaingan unsur hara yang tingi antar tanaman yang
sama . apalagi ketika akar pada tanaman sudah bertemu. Tajuk pada tanaman akan
bertemu, apalagi tanamanya adalah jenis tanaman yang tipe kembang kesampin,
dengan contoh Tanaman Kakao.
Apabila kita membuat terlalu renggang, maka kita juga akan mengalami kesulitan
. Misalnya, apabila terlalu renggang , maka kita akan kesulitan menghadapi
pertumbuhan gulma akibat tanaman yang terlalu renggang. Gulma bertumbuh dengan
cepat karena tidak ada tanamannya pada gang antar tanaman tersebut. Kita juga
akan mengalami kesulitan dalam memanen, memupuk dan melakukan perawatan
lainnya.
Jadi, intinya kita harus mengikuti sesuai dengan prsoedur dan
aturan yang telah ada, misalnya jarak tanam tadi . Karena, tidak semua tanaman,
yang jarak tanamnya sama , demikian pula perawatan dan lain sebagainya.
BAB
IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
1. Pengajiran
dilakukan untuk mendapatkan pertanaman kelapa sawit yang lurus terlihat dari berbagai sudut mata angin sehingga akan
mempermudah proses pengamatan, perawatan, tansportasi, dan pemanenan.
2. Teknik
pengajiran dilakukan dengan ajir yang terdiri dari ajir utama dan ajir
sekunder.
3. pengajiran sangat penting dan
syarat untuk melakukan penanaman tanaman perkebunan, apalagi menanam dalam
skala yang luas.
4. Kerapatan tanaman merupakan salah
satu factor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam
harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita
tanami.Pengajiran ada dasarnya pemancangan untuk meluruskan dan mengatur
ketentuan jarak tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar